Dampak krisis Evergrande yang berisiko mengalami kebangkrutan sudah terasa di dunia. Swedia kena duluan. Perusahaan raksasa asal China tersebut mendapat banyak sorotan karena kesulitan membayar utang senilai lebih dari 400 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.000 triliun. Evergrande memiliki gurita bisnis yang sangat besar di berbagai sektor mulai dari properti, real estate, klub sepak bola, susu formula bayi, hingga mobil listrik.
Kini perusahaan tersebut berisiko mengalami gagal bayar lantaran keterbatasan uang tunai yang dimiliki perusahaan. Kemelut di Evergrande dikhawatirkan memicu krisis ekonomi global. Pada Sabtu (2/10/2021), Bloomberg melaporkan dampak dari krisis Evergrande sudah terasa di Swiss.
National Electric Vehicle Sweden AB (NEVS), perusahaan Swedia yang mengembangkan kendaraan listrik bersama anak perusahaan Evergrande, Evergrande New Energy Vehicle Group, baru-baru ini memecat 300 karyawan. Jumlah tersebut hampir separuh dari total karyawan di pabriknya yang berjumlah 670 pekerja.
“Karena kurangnya dana dari Evergrande New Energy Vehicle Group, kami harus memangkas (jumlah) karyawan dan pengembangan kendaraan listrik dihentikan,” kata seorang anggota NEVS.