Pedagang pasar berharap pemerintah dapat memastikan distribusi minyak goreng subdisi Rp14.000 per liter bisa dilakukan merata di seluruh pasar di dalam negeri demi menjamin pasokan bagi masyarakat.
Penjualan di luar pasar tradisional dinilai tidak akan berdampak banyak. “Kami minta dilakukan di dalam pasar sesuai dengan HET yang berlaku. Namun kalau dilakukan di luar pasar, tidak ada efeknya,” kata Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan, Kamis (6/1/2022).
Data Ikappi menunjukkan bahwa jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 13.250 unit pada 2019. Reynaldi mengatakan setidaknya ada 12,5 juta pedagang pasar.
“Rantai pasok kita sejak dulu cukup panjang. Dari hulu ke hilir baru ke pasar, termasuk untuk minyak goreng. Karena itu yang paling penting stoknya tersedia jika ada subsidi,” kata dia.
Adapun total kebutuhan bulanan minyak goreng untuk rumah tangga dan usaha kecil menengah berkisar 422.000 ton per bulan. Dengan alokasi minyak goreng subsidi sebanyak 960.000 ton selama 6 bulan, maka volume rata-rata minyak goreng kemasan sederhana yang dijual Rp14.000 per liter setiap bulannya adalah 160.000 ton atau 37,9 persen dari kebutuhan.
Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20220107/12/1486225/pedagang-minta-minyak-goreng-subsidi-disalurkan-ke-pasar-tradisional.