Amerika, Cina dan Eropa akan memasuki Resesi. Bagaimana dengan Indonesia

Pada hari ini per tanggal satu agustus Negara Amerika Serikat telah memasuki resesi. Ada beberapa dampak yang akan di hadapi oleh bangsa indonesia yakni menyangkut pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu Indonesia masih di hadapkan berbagai banyak hal mulai tantangan pertumbuhan ekonomi china yang negatif dan geopolitik Rusia-Ukrania.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan dampak yang akan di hadapi Indonesia. “Perangnya di Eropa, tapi dampaknya ke seluruh dunia. Krisis pangan dan energi terjadi. Karena Rusia produsen Energi yang termasuk terbesar di Dunia dan Ukrania-Rusia adalah produsen pangan terbesar di dunia, temasuk pupuk ” jelas Sri Mulyani saat memberikan sambutan pada dies natalis ke-7 PKN STAN.

“Maka dalam inflasi yang muncul karena pemulihan ekonomi tidak diikuti supply, ditambah disrupsi perang, dunia tidak baik baik saja. Inflasi di berbagai negara melonjak tinggi.” Lanjutnya
Ekonomi di Indonesia juga ikut terdampak karena inflasi yang terjadi di AS, EROPA dan INGGRIS saat ini. Hal tersebut membuat bank sentral di negara tersebut mengetatkan aturan likuiditas dan meningkatkan suku bunga.

Jika di lihat secara keseluruhan menurut sri mulyani, AS sudah memasuki resesi ekonomi dengan mencatatkan pertumbuhan negatif dua kali berturut turut selama dua kuartal di tahun yang sama. Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal II-2022 kontraksi atau negatif 0.9% secara tahunan 9 (year on year). Sedangkan pada kuarta I-2022 yoy pertumbuhan tercatat negatif 1,6%. Sedangkan China seminggu lalu growth kuartal II nyaris 0%.
Bagaimana sekarang hubungan dengan Indonesia ? Meski capaian ekonomi Indonesia terbilang tangguh, Sri Mulyani tidak mau Jumawa. Tercatat APBN Surplus bulan Juni Rp. 73,6 Triliun atau 0.39 terhadap PDB

“Kita semua tahu situasi saat ini masih cair dan dinamis. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dengan kenaikan suku bunga, capital flow terjadi di seluruh negara berkembang dan emerging, termasuk Indonesia dan bisa mempengarui nilai tukar, suku bunga dan Inflasi di Indonesia. ” imbuhnya.

idei
admin

Tinggalkan Balasan