Presiden Jokowi Catatkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, APBN Surplus, dan Tantangan Nilai Tukar Rupiah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengamati situasi global yang semakin bergejolak. Dia mengingatkan bahwa semua negara, termasuk Indonesia, perlu bersiap dan membuat antisipasi agar tekanan ekonomi yang mungkin datang tidak begitu berat. Jokowi juga mengungkapkan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di atas 5%.

sumber: https://cdn-1.timesmedia.co.id/images/2023/03/02/SM-dan-Presiden-Jokow.jpg

Berita berikutnya mengungkapkan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per September 2023 tetap dalam tren positif. APBN mencatat surplus sebesar Rp67,7 triliun atau 0,32% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan keseimbangan primer yang masih surplus sebesar Rp389,7 triliun. Surplus APBN ini didorong oleh penerimaan negara yang tumbuh 3,1% year on year, sementara belanja negara tumbuh 2,8% year on year.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17% dan diharapkan tren positif ini akan berlanjut pada kuartal III dan IV, meskipun masih di bawah target APBN sebesar 5%. Inflasi per September 2023 mencapai 2,28%, di bawah asumsi APBN 3,6%.

Mengenai nilai tukar rupiah, meskipun menghadapi tekanan besar hingga mendekati Rp16.000 per dolar AS, rupiah hanya terdepresiasi 1,35% sejak awal tahun. Suku bunga SBN 10 tahun juga lebih rendah dari asumsi APBN, dengan tingkat sebesar 7,10% (end of period) dan 6,59% (end of period).

Harga minyak mentah Indonesia pada akhir tahun mencapai US$90,1 per barel, sementara produksi minyak dan gas pada September adalah 608,6 ribu barel per hari dan 954,5 ribu ribu standar kaki kubik gas per hari.

idei
admin

Tinggalkan Balasan