Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk bergabung dengan aliansi perdagangan BRICS setelah Arab Saudi resmi menjadi anggota mulai 1 Januari 2024. Dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis, Retno menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tersebut, dan prosesnya akan melibatkan pertimbangan matang.
“Ketika melibatkan politik luar negeri, keputusan harus dipertimbangkan dengan cermat, tanpa ada keputusan yang diambil begitu saja. Saat ini, Indonesia masih tengah mempelajari segala keuntungan yang mungkin diperoleh dengan menjadi anggota BRICS,” ujar Menteri Luar Negeri, seperti dilansir dari Antara pada Jumat (5/1/2024).
Retno menambahkan bahwa Indonesia menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara anggota BRICS, bahkan mencatatkan nilai perdagangan terbesar dengan salah satu anggota, yaitu China. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan China pada periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai USD 104,84 miliar.
“Dengan demikian, meskipun belum menjadi anggota BRICS, hubungan Indonesia dengan masing-masing negara anggota tetap terjaga dengan baik,” ungkap Retno.
Sumber: Liputan 6: Peluang Indonesia Gabung Genk BRICS Ikuti Jejak Arab Saudi