IHSG Anjlok di Akhir Februari, Terpuruk 3,31 Persen

Jakarta, 28 Februari 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan signifikan pada perdagangan Jumat (28/2). IHSG ditutup melemah 214,85 poin atau 3,31 persen ke level 6.270. Pelemahan ini merupakan akumulasi dari tekanan jual yang terjadi sepanjang pekan terakhir, dengan total penurunan mencapai 7,83 persen. Sejak awal tahun, IHSG telah tergerus 11,43 persen.

Mengutip data RTI Infokom, nilai transaksi yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp20,55 triliun dengan volume perdagangan sebesar 21,87 miliar saham. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 555 saham melemah, 91 saham menguat, dan 146 saham stagnan. Semua indeks sektoral mengalami koreksi, dengan sektor barang baku mencatatkan penurunan paling tajam, yakni 5,82 persen.

Penurunan IHSG sejalan dengan tren negatif di bursa regional dan global. Bursa Asia kompak melemah, di antaranya Hang Seng Composite di Hong Kong yang turun 3,28 persen, Shanghai Composite di China minus 1,98 persen, Straits Times di Singapura melemah 0,59 persen, dan Nikkei 225 di Jepang anjlok 2,88 persen. Hal yang sama terjadi di bursa Eropa, di mana indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,33 persen dan DAX di Jerman melemah 0,62 persen. Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat juga tidak luput dari tekanan. Indeks S&P 500 terkoreksi 1,59 persen, NASDAQ Composite turun 2,78 persen, dan Dow Jones melemah 0,45 persen.

Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp2,91 triliun di seluruh pasar. Net sell terbesar terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp879,31 miliar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp522,41 miliar, serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp382,9 miliar. Sebaliknya, beberapa saham mencatatkan net buy, di antaranya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp36,13 miliar dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rp26,12 miliar.

Dari daftar saham unggulan, hanya dua saham di indeks LQ45 yang menguat, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), masing-masing naik 0,48 persen dan 0,46 persen. Sementara itu, tiga saham mengalami penurunan dua digit, yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang ambles 15,70 persen, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 15,42 persen, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melemah 10,04 persen.

Penurunan IHSG ini mencerminkan sentimen negatif yang masih membayangi pasar keuangan global, termasuk ketidakpastian ekonomi dan tekanan terhadap sektor keuangan serta industri berbasis ekspor. Para pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan strategi investasi yang lebih defensif di tengah kondisi yang masih penuh ketidakpastian.

idei
admin

Tinggalkan Balasan