Inilah contoh tren hobi sesaat yang dapat mengecoh para pebisnis. Di awal pandemi Maret 2020, terjadi booming baru: orang suka bergowes ria naik sepeda. Ternyata kesukaan itu tidak berumur lama. Tren bersepeda pada pertengahan tahun 2021 ini mulai menurun. Hal ini disebabkan aktivitas masyarakat mulai berjalan normal. Imbasnya adalah omzet penjualan toko-toko sepeda merosot tajam dibandingkan pada awal pandemi COVID-19 melanda.
Salah satu penjual di Tangerang Selatan mengatakan bahwa penjualannya mengalami penurunan hingga 60% dibanding tahun lalu. Jumlah sepeda yang terjual tahun ini bisa dihitung dengan jari, berbeda dengan tahun lalu bisa puluhan per hari.
“Tahun ini turunnya jauh dari tahun lalu dari 50%-60% penurunannya. Padahal tahun kemarin itu kenaikannya tajam sekali,” tutur Marketing Formula Bike Ciputat, Nuraini kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
Beberapa sepeda seperti sepeda lipat Morrison dan Aviator mengalami penurunan yang drastis. Nuraini mengungkap saat ini harga sepeda mulai turun meskipun tidak semua merek sepeda. Dia menyebut harga turun sekitar 20% dibanding tahun lalu.
“Kayak sepeda lipat Morisson, tahun lalu Rp 2 juta sekarang jadi Rp 1,5 juta aja. Turunnya ya rata-rata 20% aja nggak banyak,” terangnya.
“Aviator ini tahun lalu bisa lebih dari Rp 3 jutaan sekarang ya Rp 2,5 juta dapet kok. Selain itu ada sepeda gunung merek Turanza 2606 tahun lalu bisa Rp 4 juta, sekarang turun Rp 3 jutaan,” jelasnya.
Nuraini mengungkapkan turunya harga saat ini karena stok sepeda dari produsen berlimpah, sementara pembeli mulai sepi. Berbeda dibandingkan tahun lalu, di mana peminatnya melonjak.(*)
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5602355/realita-pedagang-sepeda-cuma-laris-setahun-barang-over-supply?utm_term=echoboxauto&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=oa&utm_content=detikfinance&utm_source=Facebook&fbclid=IwAR0JEKl1tI9MyphHCBsrmY0Ty_GnCqOn5uT2CkV5RvohryihPsC954hy3-k#Echobox=1623423754
terimakasih infonya