Pandemi covid 19 mengakibatkan berbagai sektor mengalami kerugian, salah satunya adalah sektor ritel. Banyak dari toko ritel merk ternama terpaksa melakukan “Perampingan Karyawan”.
Salah satunya datang dari PT Sepatu Bata Tbk. Perusahaan tersebut menyatakan pihaknya mengalami penurunan penjualan. Bata mengumumkan penjualan turun sebanyak 51% di tahun 2020. Perusahaan hanya mencatat penjualan Rp 459 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 931 miliar.
Dikutip dari finance.detik.com, Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko mengatakan penutupan toko telah dilakukan pihaknya, namun dia mengklaim tidak banyak.
“Penutupan toko secara sengaja nggak ada, tapi kalau ada toko tidak profitable ya kita tutup. Tapi tidak ada penutupan besar-besaran,” ungkap Hatta dalam paparan publik, Rabu (16/6/2021). “
Sebanyak 50 gerai yang tidak profitable telah ditutup, jadi sisa gerai sepatu bata seluruh Indonesia tersisa 460. Akibatnya sejumlah karyawan yang kontraknya habis tidak diperpanjang. Sepatu Bata juga melakukan “perampingan” karyawan dengan melakukan PHK, namun Hatta mengatakan jumlahnya tidak banyak.
“Dampak dari COVID-19 memang bisnis berkurang, tapi kita nggak besar-besaran PHK. Kalau kontrak habis kami nggak perpanjang, kalaupun ditambah PHK itu tidak besar, itu pun dilakukan sesuai peraturan pemerintah,” ungkap Hatta.
Hatta juga menyebutkan pihaknya tidak akan membuka gerai baru melainkan akan fokus mengembangkan bisnis digital.
“Fokus kita nggak lagi buka toko, tapi digital bisnis, penjualan secara online akan ditingkatkan,” kata Hatta.