Indonesia Perluas Pemakaian Mata Uang Lokal

Indonesia berupaya mengurangi ketergantungan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), hal ini di buktikan oleh Bank Indonesia (BI) yang berupaya memperluas penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) untuk pedagangan dan investasi antarnegara.

Sebelumnya BI telah  menjalin kerja sama LCS dengan beberapa negara seperti China dan Malaysia, bahkan BI sudah melakukan nota kesepahaman dengan Filipina. Sedangkan untuk Korea Selatan dan India masih tahap penjajakan.

Untuk perkembangan LCS dengan Malaysia, tercatat rata-rata transaksi ekuivalen 22,5 juta dolar AS per bulan pada tahun 2018. Pertengahan 2021, transaksi LCS dengan Malaysia ekuivalen  47,7 juta dolar AS per bulan.

LCS dengan Jepang, tahun pertama implementasi, tercatat ekuivalen 9,8 juta dolar AS. Hingga pertengahan tahun 2021, sudah ekuivalen 87,1 juta dolar AS per bulan.

Sementara dengan Thailand, kesepakatan kerja sama LCS pada 2019 ekuivalen  13,7 juta dolar AS.  Namun, di 2020 karena pandemi, transaksi LCS turun jadi ekuivalen 12,1 juta dolar AS per bulan.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, penerapan LCS bisa membuat transaksi dagang bisa lebih efisien dan bisa mengurangi volatilitas kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Selengkapnya:

Metro TV News: https://www.youtube.com/watch?v=yDuAw8HNkJ4

Kompas TV: https://www.kompas.tv/article/200906/kurangi-ketergantungan-pada-dolar-as-indonesia-perluas-penggunaan-mata-uang-lokal-untuk-perdagangan?page=2

idei
admin

Tinggalkan Balasan