Perubahan perilaku masyarakat yang semakin digital minded, membuat bank harus menyesuaikan strategi pelayanannya. Apalagi di masa pandemi dan PPKM membuat orang lebih suka bertransaksi secara transfer online daripada menggunakan uang tunai.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN adalah salah satu bank yang merespons fenomena tersebut dengan menutup ratusan outlet di sejumlah tempat. Menurut Ari Kurniaman selaku sekretaris perusahaan tersebut, perseroan menutup sebanyak 121 outlet di tahun 2020. Outlet tersebut terdiri dari Kantor Kas (KK) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP). Sementara itu pada tahun 2021 ini, BTN berencana menutup 29 outlet yang terdiri dari 1 Kantor Cabang di Aceh, 3 KCP, 24 Kantor Kas dan 1 Payment Point.

“Untuk penutupan Kantor Cabang Aceh karena adanya aturan mengenai penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah nomor 11 tahun 2018.” Ujar Ari, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Juli 2021.

Ari mengatakan, saat ini BTN sedang mengoptimalkan layanan digital banking, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas serta fitur pada mobile banking BTN. Layanan terbaru yakni fitur cardless withdrawal. Dengan adanya fitur tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di anjungan mesin tunai (ATM). Selain fitur tersebut, ada QRIS yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi dengan cara memindai  kode batang melalui aplikasi  mobile banking BTN.

Dilihat dari tahun lalu, tercatat total transaksi perbankan sebanyak 200 juta transaksi dan kebanyakan diantaranya sebesar 96% dari transaksi dilakukan melalaui mobile banking.

Sumber Selengkapnya : https://bisnis.tempo.co/read/1485931/btn-tutup-121-outlet-tahun-lalu-ini-penjelasan-lengkap-manajemen