5 Kiat Survive Mengelola Bisnis di Era Pandemi

Sumber : https://jenius-cocreate.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/

Terpukul dengan adanya pandemi dan kebijakan lockdown?

Hampir semua lini bisnis terkena dampak pandemi secara signifikan. Situasi ini terjadi tak hanya pada bisnis baru, bahkan perusahaan yang sudah stabil harus rela berganti sistem demi bisa survive, meski tak jarang akhirnya ada yang gulung tikar juga.

Bisnis di era pandemi perlu treatment berbeda, termasuk bagaimana tata kelola dan sistem opersional bisnis. Ketidakpastian dunia finansial membawa efek buruk pada hampir semua bisnis dimana daya beli menurun, sementara perusahaan harus tetap beroperasi jika tak ingin tersesisih oleh kompetitor.

Lalu, bagaimana seharusnya mengembangkan bisnis di era pandemi?

1. Coba Lebih Fleksibel

Pandemi memicu munculnya era baru yang lazim disebut new normal yang mana tren akan terus berubah mengikuti situasi terbaru. Model bisnis digital yang tak mengharuskan konsumen tatap muka akan terus mendapat tempat, bahkan kemampuannya semakin meningkat.

Work from home masih menjadi pilihan logis di tengah pandemi sehingga fleksibilitas tinggi lebih diperlukan daripada sebelumnya. Fleksibel di sini bisa dimaknai dengan adaptif, dan ini merupakan kunci sukses untuk bisnis apapun. Rencana memang perlu, tapi fleksibel juga sama pentingnya.

2. Ganti Model Bisnis

Pebisnis harus mau mengambil berbagai langkah guna mencegah bisnisnya terpuruk efek dari pandemi. Mengganti model bisnis bisa menjadi cara ideal untuk survive, misalnya dengan melebarkan sayap ke ranah online. Ini menjadi logis karena konsumen sekarang beralih ke online guna menghindari tatap muka langsung saat belanja.

Jika pun masih dirasa berat, coba sesuaikan bisnis dengan situasi terbaru. Pada toko offline misalnya, sebisa mungkin buat toko sebagai zona paling aman dengan meningkatkan sanitasi dan menyediakan pembersih tangan. Dengan begitu, konsumen akan merasa aman saat masuk ke toko karena tahu kebersihan dan keamanan sudah dilakukan semaksimal mungkin.

Pada masa pandemi, penting juga untuk menjaga mindset agar survive alih-alih mencari keuntungan. Ini bisa dilakukan dengan merubah model bisnis untuk mengidentifikasi peluang yang muncul dan membuat pendekatan secara tepat.

3. Tingkatkan Kehadiran Secara Online

Tak ada cara yang lebih ideal guna mengembangkan bisnis selain dengan meningkatkan kehadiran di ranah online. Kiat ini cukup ampuh guna membangun brand dan kredibilitas untuk menarik konsumen baru sekaligus mengikat konsumen lama agar jadi lebih loyal.

Mampu aktif secara online sama saja dengan mempermudah akses sehingga bisnis bisa lebih dikenal. Satu studi bahkan menyebut tingkat akses internet mengalami lonjakan 50%, itu berarti ada kesempatan besar di ranah online yang bisa digarap.

Dengan meningkatnya individu yang menghabiskan waktu di ranah online, ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis saat pandemi. Sekali lagi, tak ada waktu yang lebih baik untuk meningkatkan kehadiran secara online selain di era pandemi.

4. Bangun Relasi Virtual

Membangun relasi barangkali termasuk satu kiat mengembangkan bisnis yang mudah dikatakan meski sulit dilakukan, apalagi secara online. Tapi jika ingin bisnis tetap eksis di masa pandemi, membangun dan menguatkan relasi bisnis merupakan satu keharusan.

Trik menguatkan relasi sebenarnya cukup mudah, cukup tempatkan diri pada posisi konsumen untuk memahami ekspektasinya. Dengan begitu, relasi menjadi lebih baik dan koneksi terjalin lebih optimal. Semisal komunikasi dirasa kurang, perbaiki aspek ini dengan setidaknya mulai mengirim email atau semacamnya.

Tapi saat mencoba membuka komunikasi di era pandemi, cobalah lebih berempati tanpa harus berlebihan. Semisal berkirim email, isinya tak harus jual, jual, dan jual. Sesekali email diisi dengan anjuran 3M, protokol kesehatan, atau semacamnya. Semakin berkualitas koneksi yang terjalin, peluang bisnis makin lebih baik ke depan.

5. Optimasi Media Sosial

Bahkan sebelum era pandemi melanda, media sosial dianggap sebagai alat pemasaran terbaik, dan ini harus menjadi fokus. Munculnya lockdown justru makin meningkatkan pengguna media sosial karena ada lebih banyak waktu luang tercipta.

Guna memasarkan bisnis dengan maksimal di tengah situasi yang minimal, optimalkan semua bentuk media sosial. Satu fakta baik di balik buruknya pandemi yaitu bahwa ini merupakan waktu yang pas untuk promosi bisnis secara online.

Promosi tak harus selalu membayar, memulai dengan meninggalkan komentar juga tak apa. Trik lain, coba untuk posting lebih sering, membuat kontes sederhana, memberi update terbaru, atau cara lain yang sekiranya relevan dengan bisnis yang digeluti.

Memang benar kalau pandemi membuat pemasaran makin sulit, tapi masih mungkin dikatakan kalau sosial media tetap menjadi cara terbaik mengenalkan bisnis dengan biaya terjangkau, bahkan untuk beberapa tahun ke depan.

Mengembangkan bisnis pada dasarnya tak pernah mudah, apalagi di era pandemi. Pendekatan yang diambil harus berbeda, begitu juga dengan strategi yang diusung. Mau beradaptasi menjadi lebih fleksibel dan memodifikasi pendekatan bisnis serta mampu memanfaatkan internet merupakan beberapa resep sukses mengembangkan bisnis di era pandemi.

idei
admin

Tinggalkan Balasan