Menjaga Stabilitas Ketenagakerjaan di Tengah Gejolak Perang Tarif Internasional

Dalam lanskap ekonomi global yang kian kompleks, perang tarif antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China membawa dampak berantai yang terasa hingga ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menunjukkan sikap proaktif dalam merespons situasi ini dengan mengimbau para pengusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan, meskipun tekanan ekonomi akibat perang dagang semakin meningkat.

Sumber Gambar: Surabaya - Kompas

Pernyataan ini disampaikan Khofifah usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah. Ia menekankan bahwa situasi global yang tidak menentu dapat mempengaruhi kondisi perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil berbagai langkah antisipatif guna meredam efek domino dari krisis global tersebut. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah komunikasi intensif dengan pemilik perusahaan-perusahaan besar, khususnya yang memiliki lebih dari 4.000 karyawan, serta dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Sikap Khofifah yang menekankan agar PHK menjadi pilihan terakhir—hanya dipertimbangkan jika opsi pengurangan produksi, jam kerja, atau hari kerja tidak lagi memadai—menunjukkan kepedulian terhadap keberlangsungan hidup para pekerja. Hal ini mencerminkan pendekatan kemanusiaan yang seimbang dengan kepentingan ekonomi. Dengan menjaga stabilitas ketenagakerjaan, diharapkan tidak hanya mencegah keresahan sosial, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat yang merupakan salah satu penggerak utama roda ekonomi daerah.

Lebih dari itu, kolaborasi yang erat antara Pemprov Jatim, Forkopimda, dan dunia usaha menjadi contoh sinergi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan ekonomi makro. Pendekatan yang inklusif dan melibatkan banyak pihak ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi daerah lain dalam membangun ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, Khofifah juga menyampaikan langkah-langkah strategis yang telah diambil Pemprov Jatim kepada Presiden Jokowi, sekaligus menerima berbagai masukan dari kepala negara. Meskipun tidak merinci isi pembicaraan, keterlibatan langsung dari Presiden menunjukkan pentingnya isu ini dalam skala nasional.

Secara keseluruhan, langkah yang diambil oleh Gubernur Khofifah merupakan bentuk kepemimpinan yang responsif terhadap dinamika global dan berpihak pada rakyat. Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, menjaga keseimbangan antara kepentingan industri dan perlindungan tenaga kerja adalah kunci untuk mempertahankan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat.

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4771809/khofifah-minta-pengusaha-tak-phk-karyawan-di-tengah-perang-tarif

idei
admin

Tinggalkan Balasan